TERUNGKAP! Asal Usul Nama Lampihong, Jejak Sejarah Lampion dan Perdagangan di Balangan

    WARTABANJAR.COM, PARINGIN – Nama Lampihong, yang kini menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, ternyata menyimpan kisah sejarah unik yang erat kaitannya dengan komunitas Tionghoa dan tradisi lampion di masa lalu!

    Menurut Pamong Budaya Disdikbud Balangan, Halianur, nama Lampihong diduga berasal dari bahasa China “Lam-pi-hong”, yang memiliki keterkaitan dengan sejarah perdagangan dan budaya masyarakat Tionghoa di daerah tersebut.

    Tak hanya itu, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa Lampihong berasal dari kata “lampion”, lampu hias merah khas etnis Tionghoa yang dahulu banyak digunakan di wilayah ini, terutama dalam perayaan Imlek dan festival besar lainnya.

    “Dulu, banyak lampion yang dipasang oleh warga Tionghoa yang bermukim di sini. Lampion menjadi bagian dari budaya mereka,” jelas Halianur.

    Pusat Perdagangan Sejak Masa Kolonial

    Pada era kolonial, Banua Lampihong dikenal sebagai bagian dari Distrik Balangan bersama Banua Tanah Habang dan Banua Kusambi, yang masuk dalam Onderafdeeling Alabio.

    Letaknya yang strategis di tepi Sungai Batang Balangan menjadikan daerah ini sebagai pusat perdagangan, terutama dalam bisnis karet dan barang kebutuhan sehari-hari. Tak heran, komunitas yang tinggal di Lampihong cukup beragam, mulai dari pribumi, Belanda, India, hingga Tionghoa, yang masih bertahan hingga dekade 1960-an.

    Banyak dari mereka yang mengembangkan usaha pertokoan dan perdagangan, meninggalkan jejak budaya yang masih terasa hingga kini.

    Makna Filosofis Lampion dalam Budaya Tionghoa

    Baca Juga :   Polresta Banjarmasin Sisir Jalan Hingga Gang Sempit! Patroli Gabungan Perketat Keamanan Kota

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI