WARTABANJAR.COM, BARABAI – Polres Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, mulai menggelar Operasi Keselamatan Intan 2025 dengan menargetkan enam pelanggaran lalu lintas utama. Operasi ini berlangsung selama 14 hari, dari 10 hingga 23 Februari 2025, dengan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Kapolres HST, AKBP Jupri JHP Tampubolon, menegaskan bahwa operasi ini mengedepankan penegakan hukum serta teguran simpatik agar masyarakat semakin patuh terhadap aturan lalu lintas.
Enam Pelanggaran Lalu Lintas yang Jadi Prioritas Penindakan:
- Kendaraan roda dua dan empat yang menggunakan knalpot tidak sesuai pabrikan.
- Modifikasi kendaraan yang menyalahi aturan, seperti penambahan rangka atau perubahan spesifikasi teknis (spektek).
- Kendaraan dengan muatan berlebih (over dimension dan over loading).
- Kendaraan pribadi yang memakai sirine, rotator, dan strobo tidak sesuai peruntukan.
- Kendaraan dengan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) tidak sesuai aturan.
- Pengendara motor yang tidak memakai helm SNI dan kendaraan plat hitam yang digunakan sebagai angkutan umum atau travel ilegal.
Selain itu, tempat wisata yang tidak menyediakan area parkir memadai juga menjadi sasaran dalam operasi ini.
“Kami mengerahkan 33 personel untuk memastikan kelancaran operasi dan menindak berbagai pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kemacetan serta kecelakaan,” ujar AKBP Jupri.
Melalui Operasi Keselamatan Intan 2025, Polres HST berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas, terutama menjelang arus mudik Lebaran 2025, serta menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib bagi seluruh masyarakat.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)