Presiden Prabowo Minta SPP Siswa SD di Medan yang Tertunggak Dilunasi

    WARTABANJAR.COMPresiden Prabowo merespons kejadian viral siswa SD yang harus duduk di lantai karena belum membayar SPP.

    Kejadian memilukan yang dialami siswa SD berinisial MI di Yayasan Abdi Sukma Medan. Orangtua MI tak mampu melunasi SPP dengan total Rp 180rb

    Prabowo menginstruksikan Anggota DPRD Gerindra Sumut Ihwan Ritonga untuk melunasi SPP MI hingga tamat sekolah.

    Baca Juga

    Pria Mabuk Bawa Sajam di Basirih Terancam Penjara 10 Tahun 

    Wakil Ketua DPRD Sumut Ikhwan Ritonga mendatangi Rumah MI dan bertemu dengan Kamelia yang berdomisili di Jalan Brigjen Katamso, Gang Jarak, Kota Medan, Kecamatan Medan Johor pada Jumat sore, 10 Januari 2025.

    Ikhwan yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra Kota Medan melihat tekad MI yang tetap ingin bersekolah meski keadaan ekonomi orangtuanya terpuruk.

    “Dia ingin belajar dengan itikad baik, kalau hukuman seperti itu karena kondisi keuangan orang tua (karena biaya sekolah), tidak bisa dibenarkan,” kata Ikhwan.

    Sebelumnya viral MI (10) dipaksa duduk di lantai kelas saat pelajaran berlangsung selama beberapa hari karena belum mampu membayar SPP sekolah.

    Kasus ini mencuat dan viral hingga menggegerkan setelah ibu siswa tersebut, Kamelia tak terima dengan perlakukan tak manusiawi yang dialami anaknya.

    Sang ibu Kamelia terpukul setelah mengetahui bahwa anaknya dipaksa duduk di lantai selama beberapa hari karena belum melunasi SPP.

    Ia mengaku sudah meminta dispensasi kepada pihak sekolah agar anaknya tetap bisa mengikuti ujian dan mendapatkan rapor. Akan tetapi karena kondisi kesehatan Kamelia kurang bagus maka dia tak mengetahuinya saat hendak mengambil rapor.

    “Saya sempat minta dispensasi agar anak saya bisa ikut ujian. Alhamdulillah dikasih ujian. Tapi saat pembagian rapor, saya sakit dan tidak bisa ke sekolah,” kata Kamelia.

    Baca Juga :   36 Adegan Rekonstruksi Bongkar Aksi Brutal 3 Oknum TNI AL saat Habisi Bos Rental Mobil

    Pihak sekolah melalui grup WhatsApp menginformasikan bahwa siswa yang belum melunasi SPP dan belum mengambil rapor tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran.

    Setelah viral dan menjadi perbincangan warga, pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada Kamelia selalu orang tua MI. (berbagai sumber)

    Editor Restu

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI