WARTABANJAR.COM – Ragam bisikan jahat sering kali datang dalam bentuk halus, mengalir lembut dalam pikiran kita seakan berasal dari dalam diri sendiri.
Ia bisa berbentuk keraguan, godaan untuk mengambil jalan pintas, atau bahkan kecemasan yang mengarah pada keputusasaan.
Dalam Islam, bisikan jahat yang kita rasakan tak jarang berasal dari setan yang berusaha mengelabui dan menyesatkan umat manusia.
Setan, dengan segala tipu dayanya, selalu berusaha mengalihkan kita dari jalan kebaikan dengan menanamkan rasa was-was (keraguan) atau dorongan untuk mengikuti hawa nafsu.
Allah dalam Al-Qur’an sering mengingatkan kita tentang keberadaan setan yang selalu mengintai, mencari celah untuk menggoda dan menjauhkan kita dari jalan-Nya.
Berawal dari Iblis yang menolak perintah Allah untuk menghormati Adam dengan bersujud, sejak itu ia mulai menjauh dari rahmat-Nya.
Iblis yang merasa sombong dan enggan tunduk kepada perintah Allah, akhirnya tergelincir dalam kesalahan besar yang membuatnya diusir dan dicampakkan dari surga.
Peristiwa ini, yang tercatat dalam Surat Al-Baqarah ayat 36, menjadi awal dari perjalanan panjang Iblis untuk menggoda dan menyesatkan manusia, agar mengikuti jejak kesombongannya dan menjauh dari jalan yang lurus.
Allah berfirman yang artinya, “Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.”