WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan video yang merekam adanya gumpalan putih melayang seperti awan yang jatuh dan berputar-putar di tanah.
Video tersebut direkam oleh pekerja tambang yang disebutkan di kawasan Muara Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Warganet yang melihat fenomena ini pun bertanya-tanya penyebab kejadiannya itu. Bahkan ada yang mengai-ngaitkan dengan feomena alam yang bakal terjadi semacam musibah.
Menanggapi fenomena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gumpalan putih yang tampak mengambang dari langit hingga turun perlahan ke permukaan tanah di Muara Tuhuo bukan awan jatuh tapi diduga hanya gumpalan uap.
Baca juga:Jelang Haul Ke-78, Kawasan Kubah Habib Basirih Digenangi Banjir Rob
“Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani di Jakarta, Sabtu (16/11), mengutip Antara.
Andri mengatakan awan tak dapat jatuh ke permukaan dalam bentuk gumpalan padat, karena partikelnya sangat ringan dan tersebar dengan densitas rendah.
Awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga tetap melayang di atmosfer dengan bantuan arus udara.
Partikel awan umumnya menguap sebelum mencapai tanah terutama ketika terjadi perubahan lingkungan.
Oleh karena itu, jelas Andri, fenomena dalam video tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis atau operasional.