Dua Anggota TNI Terluka di Lebanon, Indonesia Mengecam Keras Serangan Israel ke UNIFIL

     

    WARTABANJAR.COM, TEL AVIV – Israel melakukan serangan terhadap UNIFIL, tentara penjaga perdamaian yang dibentuk PBB di Lebanon. Serangan ini membuat personel TNI mengalami luka.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengungkapkan, Indonesia mengecam keras aksi tersebut. Dia menegaskan, aksi Israel ini merupakan pelanggaran berat atas Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

    Baca juga:Israel Kerahkan 15 Ribu Tentara untuk Serangan ke Lebanon Barat Daya

    “Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF (tentara Israel) di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia,” ungka Retno Marsudi, dalam pernyataannya yang diteruskan Juru Bicara Kemenlu Rolliansyah Soemirat, Kamis (10/10/2024) malam dilansir dari Antara.

    Serangan apapun terhadap pasukan penjaga perdamaian, kata Menlu Retno, merupakan pelanggaran berat hukum humaniter internasional serta Resolusi DK PBB 1701 yang menjadi dasar keberadaan UNIFIL.

    UNIFIL merupakan pasukan perdamaian yang bertugas berdasarkan mandat DK PBB melalui Resolusi 1701. Tujuan dari pasukan ini adalah mendukung stabilitas Lebanon.

    Dia melanjutkan, serangan Israel itu dilakukan pada pangkalan militer UNIFIL yang lokasinya ada pada area “Garis Biru”, garis batas Lebanon dengan Israel.

    Luka ringan dialami dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut. Serangan itu terjadi ketika mereka tengah bertugas melakukan pemantauan pada menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Lebanon selatan, tepatnya di Naqoura.

    Dua tentara asal Indonesia itu sudah menerima perawatan di fasilitas medis. Kondisi keduanya kondisi stabil saat ini.

    Baca juga:Ratusan WNI Tetap Tinggal di Lebanon Karena Alasan ini

    Luka yang dialami oleh dua prajurit TNI ini, kata Menlu, sudah dipastikan berasal dari peluru yang diluncurkan tank Merkava yang merupakan kendaraan perang milik Israel.

    Baca Juga :   Suami Istri Pengelola Judi Online Kaya Raya, Uang - Emas Senilai Rp 16 Miliar Disita

    Atas serangan ini, Menlu juga menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Force Headquarters Support Unit atau Komandan Kontingen Garuda FHQSU.

    Menlu Retno menegaskan bahwa keselamatan serta keamanan pasukan UNIFIL harus dihormati Israel.

    Dirinya juga memberikan sorotan terhadap UNIFIL yang telah memberikan pernyataan untuk mendesak Israel untuk ingat kewajibannyak itu menjaga dan memastikan keamanan personel PBB.

    “Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya wilayah PBB yang tak dapat dilanggar dalam segala waktu dan keadaan,” ungkap Retno.

    Baca juga:Prajurit TNI di Lebanon Siap Bantu Evakuasi WNI

    Terkait serangan ini, Menlu Retno meminta dilakukan penyelidikan secara menyeluruh. Dia juga mendesak pelaku penyerangan yang jelas melanggar hukum internasional ini agar bertanggung jawab.(pwk)

    Editor: purwoko

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI