Kerusuhan di Bangladesh 2.500 Orang Ditangkap, Berlaku Jam Malam – Pemutusan Internet Dilakukan

     

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Situasi Banglandesh semakin chaos menyusul kerusuhan besar yang melanda negara tersebut sejak pekan lalu. Berawal dari protes soal kuota job kerja yang ditetapkan pemerintah, kini menjadi isu politik yang kian memanas. Jam malan diberlakukan di Banglandesh.

    Jumlah penangkapan terhadap masa yang terlibat gelombang protes pada hari-hari ini di Bangladesh melampaui angka 2.500 menurut penghitungan AFP pada 23 Juli 2024 ini.

    Baca juga:Mal 7 Lantai Terbakar Hebat di Bangladesh, Puluhan Orang Tewas

    Disebutkan, protes mengenai kuota lapangan kerja memicu kerusuhan yang meluas.

    Bahkan tercatat, setidaknya 174 orang tewas, termasuk beberapa petugas polisi, menurut penghitungan sebagaimana dilansir AFP. Disebutkan jumlah korban itu menurut yang dilaporkan oleh polisi dan rumah sakit.

    Situasi tak menentu yang dimulai dengan demonstrasi menentang kuota penerimaan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan pemerintah yang banyak dicari. Setelah bergulir dengan balutan politik, situasi itu berubah menjadi kerusuhan terburuk pada masa jabatan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

    Jam malam diberlakukan dan tentara dikerahkan di seluruh negara Asia Selatan itu, dan pemadaman internet secara nasional secara drastis membatasi aliran informasi, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari banyak orang.

    Pada tanggal 21 Juli 2024, Mahkamah Agung mengurangi jumlah pekerjaan yang disediakan untuk kelompok tertentu, termasuk keturunan “pejuang kemerdekaan” dari perang pembebasan Bangladesh melawan Pakistan tahun 1971.

    Baca Juga :   Penempatan Guru PPPK di Sekolah Swasta Tunggu Isyarat Presiden

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI