WARTABANJAR.COM, KOTABARU – Areal persawahan di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang mencapai ribuan hektare masih minim dukungan sarana irigasi.
“Baru sekitar enam desa yang sudah mendapatkan pengairan irigasi,” kata Camat Pulau Laut Timur, Tri Basuki Rahmad.
Enam desa tersebut, yakni, Desa Teluk Mesjid, Berangas, Kulipak, Karang Sari, Langkang, dan Langkang lama.
Sisanya, untuk mengairi persawahan masih mengandalkan air hujan atau sawah tadah hujan, sehingga hasilnya tidak semaksimal dengan sawah yang mendapatkan pengairan dari irigasi.
Dikatakan, areal persawahan di Pulau Laut Timur terbagi dua, saawah tadah hujan dan sawah yang mendapatkan pengairan dari irigasi.
Namun jumlah sawah yang mendapatkan irigasi masih sangat minim, dan hingga saat ini irigasi tersebut memanfaatkan sumber air baku dari Gunung Seratak.
Menurutnya, apabila semua sawah di Pulau Laut Timur bisa mendapatkan pengairan dari irigasi, maka produksi padi juga akan maksimal.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Kotabaru, H Hairudin, menjelaskan, dalam kondisi normal produksi padi di Pulau Laut Timur rata-rata sekitar 3 ton – 4 ton per hektare.
Diakui, belum semua lahan sawah di Pulau Laut Timur masih belum semua mendapatkan pengairan irigasi.
Secara keseluruhan, lanjut Hairudin, luas tanaman padi di Pulau Laut Timur sekitar 1.100 hektare.
Dalam kondisi normal produksi padi di Pulau Laut Timur dengan luasan tanam sekitar 1.100 hektare diproyeksikan menghasilkan sekitar 3.300 ton-4.400 ton gabah.