WARTABANJAR.COM, RIYADH – Sekolah-sekolah di wilayah ibu kota Arab Saudi, Riyadh, diinstruksikan untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh pada hari Rabu karena badai dan hujan lebat terus melanda negara tersebut.
Kementerian Pendidikan, sebagaimana dilansir Arab News, mengatakan pihaknya mengambil keputusan tersebut “berdasarkan laporan yang diterima dari Pusat Meteorologi Nasional dan demi keselamatan semua orang.”
Pembelajaran akan dilakukan menggunakan Madrasati dan platform e-learning lainnya, katanya.
Hujan terus turun di Riyadh pada Rabu dengan suhu berkisar 17-25 derajat Celcius.
Baca juga: Harga Emas Naik Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga Tetap Stabil
Unaizah, sebuah kota di wilayah tengah Qassim, mengalami curah hujan tertinggi pada Selasa malam.
Abdullah Al-Misnad, wakil presiden Masyarakat Cuaca dan Iklim Saudi, mengatakan pada X bahwa “70 mm hujan turun… hanya dalam 60 menit, setengah dari rata-rata tahunan.”
Sepanjang malam, curah hujan di kota tersebut mencapai 94,4 mm, sementara Buraidah, juga di Al-Qassim mengalami curah hujan 17,5 mm, katanya dalam postingan tersebut, yang disertai dengan gambar jalan-jalan yang terendam banjir.
Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil pada hari Rabu mengeluarkan peringatan dan instruksi keselamatan ketika Kerajaan bersiap menghadapi hujan lebat dan badai petir yang lebih besar.
“Pertahanan Sipil menyerukan kehati-hatian… karena situasi cuaca buruk yang terjadi di wilayah Qassim, Baha, Perbatasan Utara, Jouf, Jazan, Asir, Makkah, Madinah dan Riyadh,” katanya.