WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Belakangan ini, cuaca ekstrem masih sering terjadi di Indonesia, di antaranya adalah angin puting beliung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan sejumlah wilayah berpotensi mengalami angin puting beliung pada Senin (26/2/2024) hingga Kamis (29/2/2024) nanti.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi potensi cuaca ekstrem menjelang peralihan ke musim kemarau pada Maret-April 2024.
Dalam keterangan resminya, Dwikorita menyebut contoh cuaca ekstrem yang bisa terjadi adalah hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung serta fenomena hujan es.
Masa peralihan musim memiliki kondisi yang memicu terbentuknya awan kumulonimbus.
Awan tersebut, lanjutnya, berkaitan dengan cuaca ekstrem di Indonesia.
Terkait penyebab cuaca ekstrem dan puting beliung, ia menjelaskan, adalah masa peralihan dari musim hujan ke kemarau atau pancaroba akan membuat hujan turun dari sore hingga menjelang malam hari didahului udara hangat dan terik Matahari pada pagi hingga siang hari.
Ini terjadi karena radiasi Matahari saat pagi hingga siang hari cukup besar sehingga memicu proses terbentuknya awan.
“Hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat,” katanya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto secara terpisah mengatakan terdapat beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu peningkatan cuaca ekstrem Indonesia.