WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Sebanyak 93 orang disebutkan terpapar penyakit antraks yang berasal dari daging sapi diduga hewan kurban di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat penyakit antraks yang kembali memakan korban.
Sebanyak tiga warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terinfeksi antraks yang diduga kuat tertular dari sapi kurban.
Kasus meninggal dunia akibat antraks sebagaimana disampaikan Kementerian Keehatan RI.
Kemenkes tengah menyelidiki secara epidemiologi di dua kecamatan yakni Semanu dan Karangmojo untuk mengukur sebaran hingga penyebab pasti penularan virus.
“Kasus meninggal tiga orang di Kecamatan Semanu, Gunung Kidul, sedang diselidiki,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi.
Dari penyelidikan sementara hingga 93 pasien positif antraks berdasarkan tes serologi di wilayah tersebut.
Hasil pemeriksaan seluruh kasus meninggal melalui genom sekuensing menunjukkan positif antraks.
Dugaan sementara kejadian itu, kata Nadia, para korban mengonsumsi daging sapi yang berlangsung saat perayaan Idul Adha 1444H/2023.
Nadia mengakui Kabupaten Gunung Kidul termasuk dalam daerah endemi antraks.
“Bisa saja sapi tertular saat makan rumput yang mengandung virus antraks. Kemungkinan lain, virusnyna mengendap di bawah tanah terangkat karena aktivitas penggarap, karena antraks bisa bertahan hidup lama di permukaan tanah,” paparnya.
Masyarakat diimbau memperhatikan kondisi dan kualitas daging sapi yang akan dikonsumsi.