Mana yang Lebih Sehat? Pemanis Buatan, Gula Pasir atau Gula Alami

    WARTABANJAR.COM – Gula menjadi salah satu senyawa yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Gula juga hampir tak pernah absen dalam komposisi setiap makanan hingga minuman.

    Mengonsumsi gula dalam batas wajar tentu tak jadi masalah. Hal yang menjadi masalah adalah, ketika kamu mengonsumsi gula dalam jumlah banyak.

    Kalau sudah demikian, beragam penyakit seperti obesitas hingga penyakit gula bisa saja menghantui. Hentikan kebiasaanmu mulai sekarang, sebab ada banyak manfaat bagi kamu yang ingin mengurangi konsumsi gula.

    Membuat minuman manis seperti teh, susu atau jus memerlukan gula, serta beberapa masakan (meski takaran gula yang dimasukkan tidak banyak).

    Bagi yang bosan memakai gula, ada dua alternatif pengganti gula yang disebut pemanis buatan dan pemanis alami.

    Namun, apakah alternatif pengganti gula ini lebih sehat daripada gula biasa?

    Ahli diet terdaftar Anna Taylor, RD, LD mencoba menjelaskan secara lengkap mengenai hal ini.

    Kelebihan asupan gula apa risikonya?

    Gula dan makanan manis tidak hanya berisiko menyebabkan gigi berlubang, tetapi juga meningkatkan nafsu makan, membuat tubuh merasa lebih lapar.

    Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit hati berlemak, dan masalah kesehatan lainnya.

    Menurut American Heart Association, berikut adalah batasan gula yang direkomendasikan setiap hari:

    Wanita disarankan mengonsumsi maksimal 25 gram gula atau sekitar 6 sendok teh.
    Pria disarankan mengonsumsi maksimal 36 gram (9 sendok teh) gula per hari.
    Tentu saja, kita tidak harus berhenti total mengonsumsi makanan manis.

    Namun, mengurangi konsumsi gula secara bertahap dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan.

    Ini akanan manis yang sehat

    Taylor membagikan beberapa kiat untuk mengurangi konsumsi gula dan memilih makanan manis yang sehat.

    1. Makan buah segar dan beku
    Pertama, Taylor menyarankan untuk mengonsumsi buah segar atau beku.

    Berbeda dari makanan manis kemasan dan yang dipanggang, buah-buahan kaya akan manfaat gizi seperti serat, vitamin C, dan kalium, serta gula alami.

    Buah-buahan merupakan menu yang tepat untuk mendapatkan asupan vitamin, antioksidan, dan senyawa lainnya yang baik untuk tubuh.

    Jika ingin mencari rasa manis namun bermanfaat bagi kesehatan, pilihlah buah-buahan.

    Kita bisa mencoba memaniskan oatmeal dengan menambahkan pisang atau saus apel, atau memasukkan buah beku ke dalam smoothie.

    2. Kurangi asupan gula alami

    Gula alami meliputi madu mentah, sirup maple, nektar agave, dan gula mentah.

    Beberapa pemanis alami menyediakan lebih banyak nutrisi daripada gula pasir, namun masih memiliki kalori tinggi.

    Setiap gula alami dihitung sebagai konsumsi gula harian, sama seperti gula olahan.

    “Gula tetaplah gula, baik itu alami maupun olahan, dan sebaiknya dibatasi,” kata Taylor.

    Madu mentah dan sirup maple murni mengandung antioksidan dan oligosakarida prebiotik yang membantu menjaga pencernaan tetap sehat.

    Namun, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 1 tahun karena dapat mengandung bakteri botulisme yang berbahaya bagi mereka.

    Sementara itu, berhati-hatilah saat memilih sirup maple karena beberapa merek menjual sirup tersebut dengan kandungan sirup jagung tinggi fruktosa, bukan pemanis alami.

    “Diet yang kaya fruktosa terkait masalah metabolik jangka panjang seperti resistensi insulin, penumpukan lemak di perut, dan tingginya kadar trigliserida,” jelas Taylor.

    “Jadi, sebaiknya hindari makanan yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa.”

    Nektar agave adalah pilihan alami lainnya, meskipun memberikan nutrisi yang lebih sedikit dibandingkan madu mentah atau sirup maple murni.

    “Nektar agave memiliki jumlah karbohidrat dan kalori yang sama dengan gula pasir, tetapi lebih banyak rasa.”

    “Kita dapat menggunakan porsi sedikit untuk mendapatkan rasa manis yang sama,” sambung Taylor.

    Namun, nektar agave tetap akan meningkatkan gula darah. Bagi yang menderita diabetes, dianjurkan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi nektar agave.

    “Semua gula tambahan bersifat peradangan, termasuk madu dan sirup maple,” tutur Taylor.

    3. Gula pasir tak bermanfaat

    Gula pasir diketahui menyebabkan peradangan, tinggi kalori, dan tidak memberikan manfaat gizi sama sekali.

    Gula ini mungkin juga tersembunyi di beberapa makanan favorit kita.

    “Sebagian besar granola bar berperisa, yogurt, dan sereal sudah mengandung sekitar satu sendok makan gula tambahan per porsi,” catat Taylor.

    “Minuman manis pun mengandung lebih dari tiga sendok makan gula tambahan per saji.”

    4. Batasi pemanis buatan

    Pemanis buatan mengandung sakarin, aspartam, dan sukralosa yang memiliki beberapa sisi negatif, seperti:

    Membuat tubuh lebih menginginkan makanan manis dan bergula.

    Kebanyakan pemanis buatan mengandung alkohol gula, salah satu jenisnya adalah eritritol. Beberapa studi menunjukkan eritritol dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Menurut riset, konsumsi pemanis buatan berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti obesitas, hipertensi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

    Memulai kebiasaan mengurangi konsumsi gula

    Tidak ada gula atau pengganti gula yang sehat jika dikonsumsi secara berlebihan.

    Gula sangat membuat ketagihan. Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin banyak yang kita inginkan. Tapi mengurangi asupan gula tambahan itu mungkin dilakukan.

    “Tantang diri kita, makanan dan minuman kita tidak harus selalu terasa manis,” ungkap Taylor.

    Cara mengurangi konsumsi gula:

    Kurangi pemanis di kopi atau teh sebanyak satu sendok teh per minggu.
    Minum lebih banyak air mineral dan batasi minuman ringan, dan teh manis.
    Mencampur setengah bagian porsi jus dengan air untuk mempertahankan sedikit rasa manis.
    Biasakan membaca label kemasan makanan. Kita akan menyadari bahan-bahan yang termasuk gula tambahan, dan bisa mencari alternatif alami.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI