WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Dunia politik Tanah Air baru saja dikejutkan dengan meninggalnya salah satu politisi Partai Gerindra yang dikenal vokal, Desmond J Mahesa.
Bagi publik Banua, Kalimantan Selatan, sosok Desmon juga bukan orang baru. Ia merupakan kelahiran Banjarmasin dan tumbuh besar di Kota Seribu Sungai.
Baca juga:
Desmond J Mahesa Meninggal Dunia: Dari Korban Penculikan Hingga Terjun ke Politik
Bagi kalangan rekannya, terutama almamaternya, Fakultas Hukukm Universitas Lambung Manfkurat (Unlam) –sekarang ULM– dulunya ia lebih dikenal dengan nama Junaidi.
Ya, memang nama kecil Desmond adalah Junaidi.
Semasa kuliah di kampus FH Unlam, ia juga sudah mengenalkan nama Desmond. Namun kala itu dikonotasikan dengan tokoh pejuang penentang apartheid di Afrika Selatan, Desmond Tutu.
Namanya berubah menjadi Desmond J Mahesa, di mana J tersebut adalah kepanjangan dari Junaidi, setelah berada di Jakarta dan aktif sebagai aktivis.
Terkait perubahan namanya ini pun cukup menarik.
Baca juga:
Demond J Mahesa Meninggal Dunia: Pernah Jadi Kuli Bangunan dan Tukang Becak untuk Biayai Kuliah
Suatu hari ketika ia menghadiri sidang di pengadilan.
Kedatangan Junaidi di permasalahkan oleh hakim dan Jaksa karena yang datang bukan Junaidi sebagaimana yang tercantum dalam surat kuasa, tetapi Desmond.
Padahal antara Juanidi dan Desmond itu orangnya sama.
Oleh karena peristiwa tersebut, Junaidi kemudian mengusulkan perubahan nama di pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadi Desmond Junaidi Mahesa sampai sekarang. (edj)