Pasutri yang Digilas Mobil Dinas Bupati Kuningan Dikubur Malam-malam karena Kondisi Jenazah yang Rusak

    WARTABANJAR.COM, KUNINGAN Pasangan suami istri (pasutri) Jamaludin (38) dan Ilah Kustilah (38) yang tewas seketika setelah motor yang dikendarainya digilas mobil dinas Bupati Kuningan Acep Purnama harus dikubur malam setelah kejadian.

    Jasad pasutri itu dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat rumah mereka.

    Keluarga memutuskan pemakaman langsung dilakukan pada malam hari setelah dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/4/2023) petang.

    Keputusan ini diambil karena tidak tega dengan kondisi jasad keduanya yang rusak. Keduanya mengalami luka fatal di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.

    Ingin Beli Baju Lebaran Anak

    Kecelakaan tragis yang menimpa Jamaludin (38) dan Ilah Kustilah (38) berawal saat keduanya hendak membelikan pakaian lebaran untuk anak-anaknya.

    Orangtua Jamaludin, Jono (61) dan Karti (58) mengaku masih dirundung sedih. Keduanya tidak menyangka bahwa anak kandungnya, Jamaludin (38), bersama istrinya, Ilah Kustilah (38), telah pergi selamanya.

    Jono, mengungkapkan, dirinya mendengar kabar dari anak pertama, kakaknya Jamal.

    Dia menelepon Jono dengan kondisi menangis. Kakaknya meminta Jono langsung ke rumah sakit.

    Jono bergegas, dan setiba di lokasi, dirinya melihat semua keluarga di rumah sakit dalam kondisi menangis.

    Bahkan, Jono tidak diperbolehkan melihat Jamaludin karena dikhawatirkan tidak sanggup melihat jasadnya.

    “Jam 3 lewat, anak saya yang paling gede nangis, adik di rumah sakit. Dia minta saya ke rumah sakit. Sampai di sana, udah banyak anak saya, pada nangis, enggak boleh lihat, katanya takut kenapa-kenapa. Tahunya enggak lama kemudian, saya sudah berada di rumah lagi,” kata Jono saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/4/2023) petang.

    Jono menceritakan, saat itu Jamaludin dan Ilah Kustilah pamit keluar rumah untuk membeli pakaian lebaran untuk anak-anaknya.

    Keduanya juga hendak merapikan sepeda motor karena akan membawa anak-anak-nya jalan-jalan.

    Namun, tidak disangka, kepergian keduanya dari rumah merupakan kepergian terakhir dan selama-lamanya.

    Keduanya meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya ditabrak mobil dinas Bupati Kuningan, Acep Purnama.

    “Mencari kebutuhan anak, buat anaknya yang paling kecil. Mau beli baju, buat anaknya, sambil ngelas motor mampir dan sekalian,” tambah Jono.

    Karti, ibu kandung Jamal, tak dapat memberikan kata-kata. Dia lebih banyak menangis dan menyebut nama Jamal berulang kali.

    Kepatuhan Jono dan istrinya yang membuat Jamal dan Karti sangat merasa kehilangan. Jamal dikenal sebagai anak yang baik, pekerja keras, serta bertanggung jawab terhadap anak istri dan keluarganya.

    Jono dan Karti berharap Bupati Kuningan benar-benar bertanggung jawab menyekolahkan ketiga cucunya yang kini menjadi yatim piatu.

    Sebelumnya diberitakan, mobil yang ditumpangi Bupati Kuningan Acep Purnama menabrak sejumlah warga di tepi Jalan RE Martadinata, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (3/4/2023) siang.

    Sebanyak tiga orang menjadi korban, dua orang yang merupakan pasangan suami istri tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.

    Polisi telah menetapkan UK, sopir Bupati Kuningan Acep Purnama, sebagai tersangka. Dari pemeriksaan, UK mengaku mengantuk saat membawa mobil yang dikawal patwal. Saat itu mobil sedang melawan arus.

    Jono menunjukan foto pasutri Jamaludin dan Ilah Kustilah, yang menjadi korban tewas Laka Maut Mobil Dinas Bupati Kuningan, Acep Purnama, Selasa (4/4/2023).(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Juga :   25 November Diperingati Hari Guru Nasional, Berikut Hari Guru di Seluruh Dunia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI