WARTABANJAR.COM – Unggahan di media sosial yang menarasikan seorang mahasiswi asal Cianjur, Jawa Barat bernama Selvi Amalia Nuraini meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari.
Unggahan mahasiswi Cianjur korban tabrak lari itu menjadi viral karena mendapat perhatian ribuan netizen.
Bahkan dalam unggahan itu disebutkan bahwa pelaku tabrak lari merupakan salah satu mobil rombongan pengawal pejabat kepolisian dari Jakarta.
Pengunggah mengeklaim, pihak kepolisian terkesan menutup-nutupi kasus ini, sehingga tak kunjung terungkap.
“Ini tidak sesuai dengan program dan slogan PRESISI yang digariskan oleh bapak Kapolri @listyosigitprabowo. Bila bapak Kapolres @donihermawan02 tidak sanggup lakukan tangani kasus tersebut, serahkan saja perkaranya ke Mabes Polri,” tulis akun ini pada Selasa (24/1/2023).
BACA JUGA: Tabrakan Beruntun di Pantai Baru Kotabaru
Unggahan tersebut juga mendapat respons langsung dari Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui kolom komentar.
“Terima kasih informasinya. Kita cek segera,” kata Listyo melalui akun Instagram-nya.
Penjelasan Kapolres Cianjur
Saat dikonfirmasi, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya, insiden itu terjadi pada Jumat (20/1/2023) sekitar pukul 14.55 WIB di Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ia juga memastikan telah membentuk tim khusus untuk mengungkap tabrak lari ini.
“Kami dari Polres Cianjur berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini, kami sudah melaksanakan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi dan juga mengumpulkan barang bukti,” kata Doni dalam keterangannya, Rabu (25/1/2023).
“Kami sudah membentuk tim khusus gabungan dari Sat Reskrim Polres Cianjur dan Unit Gakkum Sat Lantas Polres Cianjur,” sambungnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan rekaman CCTV, Doni menyebut pelaku tabrak lari mengendarai sedan warna hitam merek Audi jenis A8.
Namun, ia memastikan bahwa kendaraan itu bukan bagian dalam rombongan pengawalan.
“Kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang masuk ke dalam rombongan pengawalan, dalam artian bukan dalam rombongan inti dan memaksa masuk ke dalam rombongan pengawalan,” jelas dia.
BACA JUGA: Pengedar Sabu Gagal Kabur Setelah Motor Metiknya Tabrak Kios Bensin
Kronologi kejadian versi Polisi
Ia menjelaskan, kronologi tabrak lari bermula saat sepeda motor yang dikendarai oleh korban bernama Selvi Amalia Nuraini (19) melaju dari arah Bandung menuju Cianjur.
Ketika berada di jalan lurus, ia menabrak bagian belakang angkot yang melaju searah di depannya, sehingga ia terjatuh ke sebelah kanan jalan.
“Pada saat bersamaan, melintas kendaraan yang diduga menjadi penyebab kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, yaitu kendaraan yang masih kami dalami pemiliknya,” ujarnya.
“Tapi berdasarkan keterangan saksi-saksi yang sudah kami lakukan pemeriksaan dan juga bukti CCTV yang sudah kami analisis, memang betul ada terjadi peristiwa kecelakaan yang melibatkan sepeda motor yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” lanjutnya.
Doni menuturkan, korban mengalami benturan di kepala hingga menyebabkannya meninggal dunia.
Padahal, korban telah menggunakan helm yang masih dalam kondisi terpakai dan terkunci.
Kronologi kejadian versi Keluarga Korban
Polres Cianjur menyebutkan kendaraan yang melindas mahasiswi Cianjur, Selvi Amalia Nuraeni (19), berjenis Audi A8 bukan bagian rombongan pengawalan polisi.
Mobil Audi A8 itu disebut menyusup rombongan iring-iringan polisi.
Kuasa Hukum Keluarga Korban, Yudi Junadi menjelaskan, fakta yang disampaikan polisi bertolak belakang dengan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.
“Tidak ada itu mobil Audi di lokasi kejadian. Kita sudah mengumpulkan bukti yang menabrak adalah mobil anggota iring-iringan pejabat kepolisian,” ujar Yudi dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (25/1/2023).
Berdasarkan bukti dari CCTV di beberapa titik, kendaraan yang menabrak korban merupakan mobil jenis Toyota Innova berwarna hitam.
“Mobil tersebut ikut rombongan, bahkan terparkir di TKP kasus Wowon ‘Serial Killer’ di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Bahkan ada goresan bekas gesekan di bemper bagian depan sebelah kanan,” ucapnya.
Yudi mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum dan sangat memuliakan polisi yang sedang melakukan tugas negara.
“Kita menghormati semua proses hukum. Namun, jangan menutup-nutupi fakta sebenarnya yang telah terjadi,” katanya.
Sementara itu, Eva Fatimah (36) bibi korban mengaku, pihak keluarga mengikhlaskan kematian Selvi. Namun, keinginan keluarga agar kasus ini tetap diusut tuntas.
“Kita hanya ingin kasus ini diusut tuntas siapapun pelakunya, mau anggota polisi atau bukan,” katanya.(DTM/berbagai sumber)
Editor : DTM
FAKTA-FAKTA Mahasiswi di Cianjur Tewas Ditabrak Lari, Terkait Mobil Pelaku, Polisi Sebut Audi, Kaluarga Korban: Innova Hitam
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com