Tongkang Batu Bara Kembali Tabrak Jembatan Mahakam, KSOP: Pilar Mengalami Kerusakan

    WARTABANJAR.COM, SAMARINDA – Sebuah video amatir yang merekam tongkang pengangkut batu bara menabrak pilar 3 Jembatan Mahakam 1 Samarinda viral media sosial, Jumat (23/12/2022) pagi.

    Video berdurasi 3 menit 51 detik itu direkam pengunjung sebuah hotel di samping Jembatan Mahakam.

    Dalam video amatir tersebut, memperlihatkan pilar Jembatan Mahakam ditabrak tongkang batu bara, hingga membuat si perekam berteriak.

    Seperti diketahui, tongkang bara menabrak pilar Jembatan Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

    Menurut Kepala KSOP Kelas II Samarinda, Letkol Marinir Trianto, peristiwa itu terjadi Jumat (23/12/2022) pagi saat tongkang bergerak dari tambatan menuju pengolongan jembatan sekitar pukul 06.30 Wita.

    Sekitar setengah jam kemudian, tongkang itu mulai mendekati jembatan.

    Pemandu menginstruksikan agar nakhoda kapal tugboat penarik tongkang mengambil jalur kiri.

    Namun, kapal tugboat Mitra Anugrah I tidak kuat menarik tongkang yang melambung ke arah kanan karena terdorong arus sungai, hingga akhirnya menabrak pilar tiga jembatan penghubung Samarinda kota dan Samarinda sebrang itu.

    “Karena terbawa arus dan mesin kapal tidak sanggup untuk mengembalikan ke posisi tengah jembatan, walau sudah dibantu dengan Assist tugboat Herlin 19,” ungkap Trianto saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

    Akibat tabrakan itu, pilar tiga Jembatan Mahakam mengalami kerusakan dan terkikis akibat benturan keras bodi tongkang. Tongkang tersebut bermuatan sekitar 7.705 ton batu bara.

    “Kami sudah panggil ABK dan pandu untuk dimintai keterangan,” kata dia.

    Diketahui, usia Jembatan Mahakam kini menginjak 35 tahun sejak dibangun 1987.

    Jembatan ini dibangun menggunakan baja dan diresmikan mantan Presiden Soeharto, tepat 15 hari sebelum Hari Ulang Tahun ke-41 Kemerdekaan RI.

    Jembatan dengan panjang 400 meter ini, merupakan penghubung dua daratan Samarinda yang dipisah Sungai Mahakam, yakni Samarinda Kota dan Samarinda Sebrang.

    Sebelum dibangun, orang-orang di dua daerah ini masih menggunakan perahu kecil atau bambangan sebagai alat penyebarangan.

    Mengutip data KSOP Samarinda sudah 15 kali jembatan itu ditabrak sejak 2010.(DTM/berbagai sumber)

    Editor : DTM


    Baca Juga :   LHKPN Janggal, Aktivis Anti Korupsi Desak KPK Periksa Harta Kekayaan Andika Perkasa

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI