Libur Nataru Diprediksi Bakal Bikin Inflasi Indonesia Bengkak

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Inflasi Indonesia pada akhir 2022 ini diprediksi akan membengkak sebagai imbas dari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Ekonom sekaligus Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social Economics and Digital (ISED) Ryan Kiryanto yang memprediksi hal itu mengatakan inflasi 2022 berkisar 5,9-6,3 persen year on year (yoy) karena secara musiman inflasi di Desember selalu tinggi, berkisar 0,5-0,7 persen mtm, karena dorongan konsumsi masyarakat jelang perayaan Nataru dan liburan anak sekolah serta banyak pekerja mengambil cuti tahunan untuk berwisata,” katanya, Kamis (1/12/2022).

    Selain itu, Ryan mengatakan kenaikan harga bahan berbagai jenis bakar minyak (BBM) pada tiga bulan lalu masih menyumbang inflasi, khususnya untuk November ini.

    Secara sektoral, sektor makanan dan minuman (termasuk kelompok bahan pangan), transportasi dan komunikasi, serta perdagangan eceran (termasuk consumer goods yang masuk kategori fast moving consumer goods) menjadi kontributor dominan.

    “Kenaikan mobilitas orang dan barang melalui berbagai moda transportasi mendorong kenaikan konsumsi BBM dan/atau energi sehingga mendorong laju inflasi,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto memproyeksi inflasi RI sampai akhir tahun menyentuh 5,5 persen yoy.

    Kenaikan harga makanan dan minuman, transportasi karena libur Nataru dan rekreasi pada libur akhir tahun menjadi faktor pendorong.

    Di lain sisi, Ekonom Makro Bank Mandiri, Faisal Rachman memperkirakan inflasi tahunan Indonesia akan terus mereda.

    Baca Juga :   Menteri Pertanian RI Optimalisasi Lahan Rawa di Desa Anjir Pasar

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI