WARTABANJAR.COM, KIEV- Perang Rusia-Ukraina masih berlanjut.
Gara-gara itu, Ukraina terancam menghadapi musim dingin terburuk tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan invasi Rusia yang merusak infrastruktur energi di negara tersebut, termasuk jaringan listrik.
Hancurnya jaringan listrik itu membuat kawasan Ukraina diliputi kegelapan.
Ketakutan makin besar apalagi menjelang musim dingin yang tentu membutuhkan listrik untuk menghangatkan ruangan.
Seorang warga Ukraina, Alla Melnychuk, Sabtu (29/10/2022) mengatakan dia akan tetap bertahan di apartemennya di Irpin, meski musim dingin makin dekat.
Ia berusaha memperbaiki apartemennya yang pada Maret lalu kena serangan Rusia yang menghancurkan sebagian kaca jendela dan atapnya.
Saat ini, Melnychuk, suaminya dan kucing mereka Murchyk menyewa apartemen sementara di Kyiv, tetapi berencana untuk kembali ke Irpin, daerah pinggiran ibu kota yang dulu tenang dan rindang.
“Kami perlahan membangun kembali, kami telah membeli kayu dan memasang atap, saya bahkan tidak mempertimbangkan pilihan lain jika kami tidak akan menyelesaikannya (perbaikan) sebelum musim dingin,” katanya.
Tak hanya Melnychuk, jutaan orang di Ukraina juga tengah bersiap menghadapi musim dingin.
Warga bergegas memperbaiki rumah dan mengamankan bahan bakar yang cukup untuk bisa menghidupkan api agar tetap hangat di tengah listrik yang padam.
Pada Juli lalu, pemerintah Ukraina mengatakan ada lebih dari 800.000 rumah rusak atau hancur sejak terjadi perang pada Februari 2022.
Hal ini membuat ribuan orang tinggal di rumah tanpa atap.
Kondisi tersebut makin diperparah dalam beberapa pekan terakhir oleh rentetan serangan Rusia terhadap infrastruktur listrik dan pemanas Ukraina. (berbagai sumber)