WARTABANJAR.COM, PELAIHARI — Warga Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, kembali menelan kekecewaan. Harapan mereka terhadap janji perbaikan jalan poros utama yang menjadi nadi ekonomi desa, kini tinggal kenangan. Yang tersisa hanya jejak pengukuran proyek tanpa realisasi di lapangan.
Kondisi jalan poros di desa tersebut kini rusak berat, penuh lubang dalam, dan membahayakan para pengguna jalan. Padahal, ruas ini merupakan jalur vital penghubung antara Gunung Melati dengan desa lain seperti Bumi Jaya, Bluru, Tajau Pecah, Gunung Mas, Durian Bungkuk, hingga Damit.
Akibatnya, aktivitas ekonomi warga tersendat. Kendaraan pengangkut hasil pertanian dan barang kebutuhan sehari-hari harus melintasi jalan yang berlumpur saat hujan dan berdebu tebal saat kemarau.
Kepala Desa Gunung Melati, Muhammad Yasin, mengaku frustrasi melihat lambannya respons pemerintah daerah.
“Kami sudah ajukan perbaikan sejak lama. Bahkan sebulan lalu tim sudah melakukan pengukuran, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ujarnya saat meninjau lokasi jalan rusak, Selasa (7/10/2025).
Menurut Yasin, titik kerusakan terparah berada di wilayah RT 2, 8, 9, dan 10, dengan total panjang jalan rusak mencapai dua kilometer.
“Tahun 2021 sempat ada penambalan sepanjang 100 meter. Tahun 2025 ini pun baru diperbaiki sekitar 140 meter. Padahal yang rusak dua kilometer lebih,” keluhnya.