Namun demikian, meskipun pembangunan fisik ditarget rampung akhir tahun, masjid belum bisa langsung dioperasikan. Masih diperlukan tahapan pengadaan mebeler, karpet, mimbar, dan sistem tata suara, yang menjadi ranah OPD teknis lainnya.
Sementara itu, untuk area luar masjid, seperti lanskap dan penataan lingkungan, direncanakan mulai digarap pada tahun 2026. Dinas PUPR berharap dukungan anggaran tetap terjaga demi penyelesaian menyeluruh.
“Penataan lanskap akan menjadikan masjid lebih representatif sebagai pusat kegiatan keagamaan sekaligus daya tarik wisata religi,” ujar Ryan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut mendukung kelancaran pembangunan dengan menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar proyek.
Dengan progres pembangunan yang terus meningkat, Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari digadang-gadang akan menjadi ikon religius baru di Kalimantan Selatan, sekaligus penguat identitas keislaman dan budaya Banua yang berkelas nasional. (Wartabanjar.com/MC Kalsel)
Editor Restu