“Melalui sistem ini, pemerintah daerah bisa melihat tren pembayaran, mengejar potensi yang belum tergali, dan tentunya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan basis data yang valid,” jelas Halim.
Lebih dari sekadar aplikasi, Si Anak Dara menjadi simbol perubahan arah pelayanan publik di Balangan yang kini mengedepankan kecepatan, akurasi, dan kepercayaan publik.
Diharapkan ke depan, sistem ini juga menjadi fondasi untuk digitalisasi sektor lain dalam tata kelola pemerintahan daerah. (Alfi)
Editor: Yayu