WARTABANJAR.COM, PELAIHARI- Wisata Pemandian Batuah di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, yang sempat diterjang banjir bandang pada Sabtu (28/6/2025) kemarin, kini telah kembali dibuka untuk umum.
Meskipun air bah telah surut dan lokasi wisata mulai dibersihkan, dampak kerusakan yang ditimbulkan masih menyisakan kerugian, terutama bagi para pedagang yang baru saja memulai usahanya.
Banjir bandang yang datang secara tiba-tiba ini mengejutkan banyak pihak, meskipun beberapa tanda-tanda awal sempat terlihat.
Syahriansyah atau dikenal dengan sebutan Anang tato salah seorang pengelola sekaligus pedagang di Wisata Pemandian Batuah, menceritakan kronologi saat air datang dengan cepat dan langsung menghantam berbagai fasilitas.
Air Keruh sebagai Pertanda dan Evakuasi Cepat Pengunjung
Menurut Syahriansyah, tanda-tanda awal datangnya banjir terlihat dari perubahan warna air.
“Di Siring sudah mulai keruh berarti air gunung turun,” jelasnya.
Melihat kondisi ini, ia segera mengeluarkan barang-barang dari warungnya dan bergegas mengarahkan pengunjung ke tempat yang lebih tinggi.
“Pengunjung masih banyak duduk santai, sebagian aku suruh ke atas kalau air naik,” katanya.
BACA JUGA: Belasan Rumah dan Warung Porak Poranda, Bupati Tanah Laut Cek Langsung Lokasi Banjir Sungai Bakar
Situasi menjadi genting ketika air mulai meninggi dengan cepat.
“Kami sempat menyelamatkan orang menyeberang dulu. Ada pengunjung kami seberangkan. Hujan, cuma sudah ada tanda-tanda paling kada dalam banyu ini, kada menyangka jua sampai ke atas kaya ini,” paparnya.