WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Tottenham Hotspur membuat keputusan mengejutkan dengan memecat pelatih Ange Postecoglou hanya dua minggu setelah membawa klub meraih gelar Liga Europa 2024/2025. Kemenangan 1-0 atas Manchester United di final yang digelar di Bilbao pada 21 Mei 2025 menjadi trofi pertama Spurs dalam 17 tahun terakhir. Namun, keberhasilan ini tidak cukup untuk menyelamatkan posisi Postecoglou, yang resmi diberhentikan pada 6 Juni 2025.
Meski sukses di kancah Eropa, performa Tottenham di Premier League musim 2024/2025 sangat mengecewakan. Spurs hanya mampu finis di peringkat ke-17, satu tingkat di atas zona degradasi, dengan catatan 22 kekalahan dari 38 pertandingan—terburuk dalam sejarah klub di era Premier League. Situasi ini memaksa manajemen klub untuk mengambil langkah tegas demi masa depan tim.
Postecoglou, yang mulai melatih Spurs pada Juni 2023, sebelumnya membawa tim finis di posisi kelima pada musim pertamanya. Namun, musim keduanya diwarnai oleh krisis cedera dan performa yang inkonsisten. Meskipun demikian, ia berhasil mempersembahkan trofi Eropa yang sangat dinantikan oleh para penggemar. Dalam pernyataannya, manajemen klub menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap performa tim secara keseluruhan.
Keputusan pemecatan ini menuai beragam reaksi dari publik dan pengamat sepak bola. Banyak yang menilai bahwa Postecoglou layak mendapatkan kesempatan lebih lama, mengingat prestasi yang telah diraihnya dalam waktu singkat. Namun, manajemen Spurs tampaknya ingin memastikan stabilitas dan konsistensi tim di semua kompetisi. Saat ini, Thomas Frank dari Brentford disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Postecoglou.