WARTABANJAR.COM, PARINGIN – Sejumlah petani hortikultura di Kabupaten Balangan mengeluhkan meningkatnya serangan penyakit tanaman yang mengancam hasil panen mereka.
Kondisi ini membuat petani harus bekerja ekstra dan mengeluarkan biaya tambahan untuk penanggulangan.
Diki, seorang petani hortikultura asal Balangan, mengatakan bahwa beberapa tanaman seperti cabai, tomat, dan terong yang ia tanam mulai menunjukkan gejala terserang penyakit sejak beberapa pekan terakhir.
“Banyak tanaman yang daunnya menguning, layu, bahkan mati sebelum berbuah. Kami menduga ini akibat penyakit layu dan jamur akar. Kalau dibiarkan, bisa habis semua,” ujarnya saat ditemui di lahan pertaniannya, Minggu (20/4/2025).
Menurut Diki, kondisi cuaca yang tidak menentu seperti hujan diselingi panas turut memperparah penyebaran penyakit.
Hal ini membuat petani harus lebih rajin memantau tanaman dan melakukan tindakan pencegahan secara rutin.
“saya harus lebih rajin lagi melakukan penyemprotan secara rutin, meski biayanya cukup besar. Kalau tidak begitu, penyakit cepat menyebar dan bisa merusak semua tanaman,” ungkap Diki.
Meski telah melakukan berbagai upaya, Diki mengaku hasilnya belum terlalu memuaskan.
Beberapa petani bahkan memilih membiarkan lahannya kosong karena sudah kewalahan menghadapi serangan penyakit.
“Kami harap ada bantuan dari pemerintah, terutama dalam bentuk obat-obatan atau penyuluhan yang lebih intensif. Jangan sampai petani dibiarkan berjuang sendiri,” tambahnya.