WARTABANJAR.COM, TALA – Polisi Kehutanan BKSDA Tanah Laut, Muda Yulifan mengatakan bahwa serangan buaya di wilayah Batakan bukanlah kejadian pertama.
“Tahun lalu juga pernah ada nelayan yang diserang. Daerah ini memang tembus ke Sanipah, yang sudah dikenal sebagai habitat alami buaya,” jelas Muda.
Menurutnya, kondisi air pasang turut mempengaruhi kemunculan buaya ke wilayah aktivitas manusia.
Baca Juga
BREAKING NEWS – TNI AL Resmi Serahkan Tersangka Pembunuh Jurnalis Juwita ke Odmil Banjarmasin
“Buaya biasanya aktif dari malam hingga pagi. Saat air pasang, mereka bisa menjangkau area yang lebih dekat ke permukiman atau area nelayan mencari ikan,” katanya.
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Kalimantan Selatan, Agus Irwan menambahkan, masyarakat juga dapat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat beraktivitas di wilayah perairan.
“Kami bisa evakuasi, tapi tidak bisa menjamin buaya lain tidak akan keluar lagi. Ini habitat mereka juga. Jadi kami imbau masyarakat agar lebih waspada,” tuturnya.
Jika buaya berhasil tertangkap, rencananya akan dikirim ke lembaga konservasi di Batulicin, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. (Gazali)
Editor Restu