Kue ini masuk ke Sarawak pada tahun 1970-an dan 1980-an, dibawa oleh orang Betawi.
Awalnya disajikan saat minum teh sore, kue Betawi berbumbu ini memiliki campuran rempah-rempah yang unik seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh, dan adas bintang, sehingga menciptakan cita rasa yang khas.
Ketika komunitas Betawi menyebar ke seluruh Semenanjung Malaysia, masyarakat Johor khususnya menyukai resep ini, dan tetap mempertahankan esensi rempah aslinya.
Namun, masyarakat Sarawak mengambil jalan yang khas, yaitu dengan memasukkan bahan-bahan, rasa, dan warna baru ke dalam kue lapis tersebut, yang berujung pada munculnya kue lapis Sarawak modern yang memiliki aneka warna dan berpola rumit.
Adaptasi inovatif ini terjadi karena masyarakat Sarawak menambahkan sentuhan mereka sendiri pada resep tradisional, sehingga menghasilkan variasi lezat yang unik bagi wilayah tersebut.
Salah satu produsen kue lapis Sarawak ini adalah Kitchen Confidante.
Pantauan Wartabanjar.com di akun Instagramnya, @kitchen_confidante, mereka kerap membuat dan menjual kue ini untuk segala acara seperti Idul Fitri, Ramadhan, tahun baru Cina, dan sebagainya.
Tampak di Instagram mereka, kue lapis Sarawak yang mereka buat memiliki aneka pola yang rumit seperti ketupat, apel hingga bunga. (yayu)
Editor: Yayu