Penuh Berkah dan Kemuliaan, Menjadikan Ramadan Menyenangkan Serta Menenangkan

     

    WARTABANJAR.COM – Membahas tentang keuatamaan Ramadan seakan tak ada habisnya, saking bulan suci ini penuh rahmat dan kemuliaan sehingga sangat dinantikan umat Islam di seluruh dunia.

    Ramadan, adalah bulan di mana Alquran diturunkan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan dibelengggu, kultum nasihat keagamaan dikumandangkan di mana-mana, Salat Tarawih dilaksanakan, zakat fitrah ditunaikan, dan Lailatul Qadar dapat dijumpai.

    Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI, dalam tulisannya menyebutkan, masyhur sebagai bulan puasa (shahr al-shiyam). Selama Ramadan orang mukmin diwajibkan berpuasa. Yang menjadi pertanyaan, apa tujuan di balik kewajiban berpuasa? Jawaban mengenai hal ini tentu beragam. Ada yang bilang, puasa untuk menahan hawa nafsu. Ada yang mengatakan, puasa mendidik diri merasakan penderitaan kaum miskin. Ada yang berpendapat, puasa agar sehat.

    Jika memang demikian, kenapa kita dengan mudahnya melakukan perbuatan dosa di luar Ramadan, angka kemiskinan di negara-negara mayoritas Muslim yang punya sumber daya alam melimpah begitu tinggi, dan indeks kesehatan masyarakat Muslim lebih rendah ketimbang masyarakat yang tidak berpuasa.

    Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 sebetulnya sudah menyebutkan secara eksplisit muara akhir dari puasa. Yakni, agar kita menjadi orang yang bertakwa (la‘allakum tattaqūn). Kata ‘takwa’ dalam bahasa Arab terdiri dari: huruf ‘ta’ (taubah); ‘qa’ (qana’ah); ‘wa’ (wara’); ‘alif’ (amanah). Seseorang tidak bertakwa jika tidak bertobat, merasa cukup, menjauhkan diri dari kemaksiatan, dan bertanggung jawab. Ketakwaan seseorang tercermin dalam setiap aspek kehidupannya sehari-hari.

    Baca Juga :   Tradisi Ramadan Dua Desa di Taif, Merawat Ladang Hingga Memberi Hadiah untuk Anak di Hari Pertama

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI