“Di Depok, misalnya, kepala sekolah sudah dinonaktifkan sementara. Hal serupa juga terjadi di Cianjur, yang kini masih dalam tahap investigasi. Jika ditemukan pelanggaran serius, sanksi tegas akan diberikan,” ungkapnya.
Tak Ada Ampun bagi yang Melanggar!
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa sanksi akan diterapkan dengan tegas dan adil sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemprov Jabar masih mendalami kasus ini untuk mengategorikan tingkat pelanggaran—apakah ringan, sedang, atau berat.
Salah satu kasus yang mencuat adalah di SMAN 1 Cianjur. Kepala sekolahnya, Agam Supriyatna, telah dinonaktifkan sementara. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur melalui unggahan video di Instagram. Dalam video tersebut, Dedi mengungkapkan bahwa Inspektorat telah diterjunkan ke SMAN 1 Cianjur untuk menyelidiki pemberangkatan ratusan siswa ke Bali.
“Dua hari lalu, kami mengirim tim Inspektorat ke Cianjur. Setelah pemeriksaan, kepala sekolah SMAN 1 Cianjur akhirnya dinonaktifkan sementara demi investigasi lebih lanjut,” ujar Dedi dalam video yang diunggahnya pada Rabu (27/2/2025) lalu.
Dedi menambahkan bahwa pemantauan ketat akan terus dilakukan terhadap SMA/SMK di seluruh Jawa Barat. Hal ini bertujuan memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan benar-benar objektif serta meringankan beban orang tua siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur Buka Suara
Agam Supriyatna mengaku bahwa larangan study tour baru diterbitkan setelah para siswa sudah berangkat ke Bali. Sebelumnya, surat edaran hanya bersifat imbauan, sehingga masih bisa diinterpretasikan berbeda.