“Saya sangat nyaman dengan keluarga yang sudah terbentuk di MTsN Sergai. Apalagi gurunya juga sangat baik dan memahami kekurangan saya. Namun, saya juga mengakui kalau saya mudah beradaptasi di setiap lingkungan, sehingga meyakinkan diri saya sendiri telebih dahulu untuk mendapatkan kenyamanan itu,” pungkas Sari.
Salah seorang siswi MTsN Sergai Laura Audya Br Purba mengatakan banyak siswa dekat dengan Sari. Bahkan mereka pernah datang ke rumahnya dan nonton bioskop bareng.
“Ustadzah Sari menginspirasi kami, tentunya kami siswa lebih giat lagi. Sosok Ustdazah Sari ini sangat menginspirasi kami di MTsN Sergai, semangatnya, cara mengajarnya patut kami jadikan panutan,” ungkap Laura.
Kepala MTsN Sergai Nurleli, M.Pd, mengakui kemampuan pengajaran Sari yang bisa setara dengan guru-guru lainnya. Bahkan Sari juga memiliki bakat di bidang lainnya, yang membantu kegiatan belajar mengajar. Sari menjadi contoh pahlawan pendidikan memutus stigma negatif bahwa disabilitas hanyalah menjadi beban.
“Beliau membuktikan jika disabilitas mampu berkarya, menjadi seorang guru di Madrasah. Dia mampu bersekolah di SMA Negeri 8 Medan dan kuliah di Unimed. Ini membuktikan kerja keras atas upayanya yang tak pernah berputus asa,” ucap Nurleli. (Etna Djedi/berbagai sumber)