Sari, Guru Madrasah Penyandang Disabilitas Pantang Menyerah demi Didik Anak Muridnya

    Bagi Sari, profesi menjadi seorang guru disabilitas, tidak berbeda dengan guru lainnya. Meski mengalami gangguan pada tangan kirinya, Sari tetap gigih memberikan ilmu untuk murid-muridnya.

    Sehari-hari Sari mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di MTsN Sergai. Ia juga memanfaatkan teknologi untuk membantu pembelajarannya, yakni menggunakan Laptop dan Infokus. Kesempatan mengajar di MTsN Sergai tidak disia-siakan Sari, hingga mata pelajaran mampu diberikan dengan baik dan ditangkap oleh muridnya.

    “Mungkin awalnya murid-murid di sini bingung. Biasanya yang masuk itu guru normal, tapi kok malah saya. Saya memberikan pemahaman kepada siswa tentang kondisi saya, namun seiring berjalannya waktu, semuanya mencair,” bebernya.

    Kerja ikhlas dibarengi doa selalu ia terapkan ketika ia mengajar murid-muridnya. Meski ada kendala pada tangannya, Keterbatasan fisik yang dialaminya ini, bukan menjadi hambatan baginya.

    Sari menggunakan Angkutan Kota (Angkot) untuk berangkat dan pulang bekerja dari rumahnya di Dusun 11 Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang menuju tempat ia mengajar, jarak tempuhnya kurang lebih 30 kilometer.

    Diakui ibu dua anak, Syaqila Rizki Ramadani dan Gibran Raziq, ini bahwa keterbatasan fisik membatasi geraknya, tetapi tak membatasi mimpi, kehidupan, dan cita-citanya. “Apalagi saya biasa terdidik tanpa begantung pada orang lain, intinya ada niat pasti kita bisa,” ungkap Sari.

    Ia juga mengaku dukungan dan motivasi dari para rekan guru dan siswanya turut serta menjadi suplemen dirinya dalam menjalankan tugas negara.

    Baca Juga :   Kuasa Hukum Anak Bos Prodia Akui Jual Lamborghini yang Sempat Disita Kasus Pembunuhan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI