WARTABANJAR.COM, MEDAN – Ratusan siswa dari 50 SMA negeri dan swasta di Sumatera Utara terpaksa gigit jari setelah gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Penyebabnya? Kelalaian pihak sekolah dalam menginput nilai di Portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) tepat waktu!
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut, M Basir Hasibuan, mengonfirmasi bahwa puluhan sekolah di Sumut mengalami kendala ini. Namun, ia belum membeberkan daftar sekolah yang terlibat dalam kasus tersebut.
“Di Sumut ada sekitar 50 SMA yang melapor. Kami sudah mendata kasus ini terjadi karena kelalaian sekolah meskipun batas waktu pengisian PDSS telah kami ingatkan,” ujar Basir, Kamis (6/2/2025).
Dinas Pendidikan Sumut telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) agar membuka kembali akses PDSS. Namun, hingga kini belum ada kejelasan.
“Kami tidak mendapat informasi dari Kemendikti Saintek mengenai sekolah mana yang sudah atau belum selesai sebelum batas waktu. Akibatnya, kami kesulitan mengontrol proses ini di tingkat sekolah,” tambahnya.
Siswa Gelisah, Unjuk Rasa Pecah di SekolahMasalah ini memicu kegelisahan di kalangan siswa yang terancam kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi favorit mereka. Bahkan, puluhan siswa SMA Negeri 1 Namorambe, Deli Serdang, turun ke lapangan melakukan aksi protes. Mereka menuntut kepastian dari pihak sekolah, dan videonya pun viral di media sosial!
Demi mencari solusi, Dinas Pendidikan Sumut berencana memanggil para kepala sekolah terkait pada Kamis (13/2/2025). Mereka bahkan mempertimbangkan untuk membawa persoalan ini langsung ke Jakarta guna memperjuangkan nasib siswa agar portal PDSS dapat dibuka kembali.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)