BACA JUGA: Buron 3 Tahun! Pelaku Pencabulan di Batola Ditangkap di Kutai Timur, Korban Melahirkan Bayi 8 Bulan
“Laboratorium 5D + 1 memungkinkan inovator dari berbagai sektor untuk melalui proses yang sistematis, mulai dari pemetaan masalah hingga penerapan inovasi. Hal ini bertujuan memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan manfaat nyata,” jelas Nuri.
Masuknya dua inovasi unggulan Kabupaten Banjar, yaitu SI PALUI dari UPTD Puskesmas Martapura 2 dan Pesona Bamban yang Terabaikan, sebagai nominasi Kalsel Innovation Award (KIA) 2024 menjadi bukti keberhasilan pendekatan ini.
“Target ke depan adalah menciptakan ekosistem inovasi yang lebih kokoh, dengan fokus pada kolaborasi, adopsi teknologi, dan evaluasi berkala. Kami juga akan terus meningkatkan kapasitas inovator lokal melalui pendampingan intensif dan pelatihan berbasis teknologi,” tambahnya. (mc banjar)
Editor: Yayu