Hal ini menunjukkan pentingnya melihat kesiapan mental dan emosional anak sebelum memberikan akses teknologi secara penuh.
2. Menerapkan aturan penggunaan yang tegas
Meski memberikan Gempi HP pribadi, orangtuanya tetap memberlakukan aturan ketat terkait penggunaannya.
Di hari biasa, misalnya, Gempi hanya boleh menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dengan orangtuanya, sementara akses lebih bebas diberikan di akhir pekan saat libur sekolah.
Dengan aturan ini, anak bisa belajar mengelola waktu dengan bijak dan tidak tergantung pada gawai setiap saat.
3. Melibatkan anak dalam menyusun aturan
Di postingan Gisel, terlihat bahwa Gempi menandatangani kesepakatan peraturan penggunaan ponsel yang dibuat kedua orangtuanya.
Langkah ini penting untuk membangun rasa tanggung jawab dan komitmen anak terhadap kesepakatan yang dibuat bersama.
4. Menggunakan teknologi untuk pengawasan aman
Tak sembarangan membolehkan anaknya memakai HP, tampaknya Gading mengawasinya dengan cara cloning ponsel Gempi.
Dalam kolom komentar aktor tersebut berseloroh, “diam-diam papa cloning hpnya *emoji tertawa*.”
Meski merupakan candaan, namun cara tersebut memang bisa menjadi salah satu cara yang bisa diadopsi orangtua untuk memastikan anak tetap aman di dunia maya tanpa harus melanggar privasi mereka secara berlebihan.
Cara lain yang bisa dilakukan orangtua adalah meminta izin anak untuk memeriksa ponselnya secara berkala.
5. Mengajarkan kesabaran dan nilai kesepakatan
Seperti diceritakan sebelumnya, Gading dan Gisel mengatakan Gempi menunjukkan kesabaran dengan menunggu hingga usia 10 tahun untuk memiliki ponsel, meskipun teman-temannya sudah lebih dulu memilikinya.