Menurut kesepakatan, pasukan Israel akan memulai penarikan pada hari ke-42 gencatan senjata, setelah tawanan terakhir dari tahap pertama dibebaskan, dan mengakhiri penarikan pada hari ke-50.
3. Rafah Dibuka untuk Korban Luka
Perlintasan Rafah antara Gaza dan Mesir, yang dikuasai Israel selama perang, akan dibuka untuk pemindahan korban luka setelah semua tawanan wanita (sipil dan tentara) dibebaskan.
Pasukan Israel akan tetap berada di sekitar penyeberangan.
Perjanjian tersebut menyatakan bahwa 50 pejuang Palestina yang terluka akan diizinkan untuk menyeberang setiap hari, dengan persetujuan pihak berwenang Israel dan Mesir.
Warga sipil Palestina yang sakit dan terluka juga akan diizinkan menyeberang atau dievakuasi ke Mesir untuk mendapatkan perawatan medis.
Warga Palestina yang mengungsi akan kembali ke Gaza utara sebagai bagian dari tahap pertama, sebuah wilayah yang telah dihancurkan oleh militer Israel dalam sebuah operasi militer yang brutal dalam beberapa minggu terakhir.
Pada hari ketujuh gencatan senjata, para pengungsi Palestina yang tidak bersenjata akan diizinkan untuk kembali ke Gaza utara melalui Jalan Rasheed.
Pada hari ke-22, warga lainnya akan diizinkan kembali melalui Jalan Salah al-Din.
Sedangkan untuk kendaraan akan diizinkan kembali ke utara pada hari ketujuh, tergantung pada inspeksi yang dilakukan oleh perusahaan swasta yang ditentukan oleh Israel bersama dengan mediator internasional.
Menurut draft perjanjian sebelumnya, pada hari ke-16 gencatan senjata, negosiasi direncanakan akan dimulai untuk fase kedua.