Peneliti BRIN Sebut Libur Sekolah Selama Ramadhan Berpotensi Munculkan Kenakalan pada Anak

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Peneliti Sosial Pendidikan di Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anggi Afriansyah menolak wacana libur sekolah selama Ramadhan.

    Menurutnya, libur sekolah selama Ramadhan akan menimbulkan risiko kenakalan kepada anak karena tidak ada pendampingan secara rutin.

    “Kalau tidak ada program yang memadai, tidak ada pendampingan yang memadai, anak-anak bisa terjebak pada kegiatan yang nonproduktif, bermain gawai, bermain game, nonton tv, keluar rumah tanpa alasan yang jelas. Ini bisa berpotensi anak ikut tawuran setelah sahur atau menjelang buka puasa,” ujarnya kepada NU Online, pada Ahad (5/1/2025).

    Baca juga:Catat! Tilang Sistem Poin Mulai Diberlakukan, Sanksinya Penyitaan Hingga Pencabutan SIM

    Anggi menyampaikan bahwa pihak sekolah lebih baik mengatur program khusus sepanjang Ramadhan untuk meningkatkan ibadah selama puasa.

    “Program tersebut harus mencakup kegiatan yang membantu siswa membangun kebiasaan di tengah aktivitasnya sehari-hari, nilai-nilai ibadah selama bulan puasa, aktivitas yang sifatnya ibadah sosial. Dengan demikian, siswa mendapatkan pendidikan sekaligus pengalaman spiritual dan tidak mengorbankan aktivitas pembelajarannya,” ujar Anggi.

    Ia juga mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap dilaksanakan walau ada program khusus selama Ramadhan.

    “Harus tetap ada kegiatan belajar mengajar, meskipun program khusus seperti pesantren kilat itu ada internalisasi nilai ibadah. Jadi durasi belajarnya bisa dikurangi, sehingga selain diberi materi-materi di kelas, anak-anak diberikan pendampingan belajar di rumah,” katanya.

    Baca Juga :   Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Idulfitri 30 Maret!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI