MR kemudian berusaha melakukan mediasi dengan pihak rumah sakit sebanyak dua kali. Namun, karena tidak ada titik temu, MR memutuskan untuk memviralkan kejadian ini setelah tiga bulan. Tak lama setelah itu, pihak rumah sakit mendatangi MR di tempat kerjanya dan menawarkan solusi dengan melakukan tes DNA untuk memastikan apakah bayi yang dikuburkan itu benar-benar anaknya. Pihak rumah sakit juga berjanji untuk menanggung seluruh biaya tes DNA tersebut.
BACA JUGA:Pengasuh Anak Penyiram Air Panas ke Bayi di Tempat Penitipan Dijerat Pasal 80 KUHP
“Sejak viral, pihak rumah sakit sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah menawarkan untuk memfasilitasi tes DNA dan menanggung semua biayanya,” kata MR.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan pihak berwenang tengah mendalami kebenaran peristiwa yang terjadi, termasuk apakah benar telah terjadi tukar bayi di rumah sakit tersebut. MR berharap agar kasus ini bisa segera terungkap dan mendapat keadilan bagi keluarganya.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: nur muhammad