WARTABANJAR.COM, TANGERANG – Kementerian Pekerjaan Umum terus mendorong partisipasi pelaku usaha jasa konstruksi nasional dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Infrastruktur yang baik dinilai tidak hanya menjadi pondasi untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup masyarakat sehingga diperlukan efektivitas dan efisiensi.
“Efektivitas dan efisiensi, adalah dua elemen yang saling berkaitan dan sangat penting untuk mewujudkan sektor konstruksi yang agile dan adaptive,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis saat membuka talk show bersama BUMN Karya pada acara Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD, Rabu (06/11/2024).
Menurut Abdul Muis, sektor konstruksi yang agile merupakan sektor yang mampu merespons dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan dan kondisi pasar. Sementara sektor konstruksi yang adaptive adalah sektor yang dapat belajar dari pengalaman sebelumnya dan berinovasi untuk menghadapi tantangan baru.
Baca juga: Farhat Abbas Resmi Laporkan Denny Sumargo ke Polisi
“Langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperkuat peran strategis pelaku usaha jasa konstruksi dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang agile dan adaptive antara lain perlu memahami bahwa infrastruktur bukan hanya tentang membangun jalan, jembatan, atau gedung-gedung, tetapi juga meliputi aspek sosial dan lingkungan, sehingga dalam pelaksanaannya juga harus mempertimbangkan aspek-aspek itu” kata Abdul Muis seperti dikutip Wartabanjar.com.