Ahmad Luthfi pada debat publik menyoroti kebutuhan mendesak akan hunian di Jawa Tengah. Dengan kekurangan 1,8 juta rumah, pasangan Luthfi-Yasin berkomitmen untuk memastikan setiap keluarga memiliki tempat tinggal layak, sejalan dengan visi “Jateng Maju Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Mereka menyadari bahwa penyediaan rumah bukan hanya tentang fisik, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap kepala keluarga. Filosofi Ngopeni diwujudkan melalui komitmen untuk tidak ada warga yang “tinggal di luar perhatian” pemerintah. Satu rumah untuk satu kepala keluarga menjadi prioritas agar setiap warga Jawa Tengah merasa diperhatikan.
Baca juga: Polisi Amankan AB, Jambret Yang Rugikan Korban Hingga Tiga Juta Rupiah
Ketersediaan air minum merupakan tantangan lain yang dihadapi Jawa Tengah. Dengan dukungan pemerintah pusat dan sinergi dengan lembaga daerah, Luthfi-Yasin akan mengoptimalkan peran PDAM untuk mengolah air asin menjadi air tawar. Mereka berencana untuk mempercepat pengadaan teknologi konversi air laut menjadi air bersih, yang tidak hanya mengatasi kekurangan air minum tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pasangan ini berjanji bahwa semua pihak akan “diopeni” melalui akses air bersih, mendukung keberlanjutan hidup dan ekonomi masyarakat.
Mengatasi masalah sanitasi adalah langkah penting menuju Jawa Tengah yang lebih sehat. Melalui program jambanisasi, Luthfi-Yasin berkomitmen menyediakan fasilitas sanitasi dasar yang layak di seluruh wilayah. Mereka menekankan bahwa pelayanan publik harus langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.