Selain materi perencanaan usaha tani, administrasi kelompok tani juga menjadi salah satu fokus dalam bimtek ini, narasumber juga memberikan panduan mengenai tata cara pengelolaan administrasi yang baik dan benar.
Hal ini dianggap krusial untuk memastikan kelancaran operasional kelompok tani serta mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan aset kelompok.
Dalam sambutannya, Muchtar Luffi menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan keterampilan bagi petani di era yang semakin modern ini.
Ia berharap bahwa melalui kegiatan seperti Bimtek ini, kelompok tani di Kecamatan Sungai Pinang dapat lebih mandiri dalam mengelola usahanya dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
BACA JUGA: Ajarkan Aliran Sesat Imam Mahdi, 7 WNA Inggris dan Norwegia Ditangkap
“Peningkatan kapasitas kelompok tani adalah kunci untuk membangun pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Dengan perencanaan yang matang dan penerapan teknologi, kita bisa mencapai produktivitas yang lebih tinggi,” ujar Luffi.
Sementara itu, I Made Sandi Pekerti, menyampaikan materi tentang pentingnya administrasi kelompok tani yang tertib dan tidak boleh diabaikan.
“Kelompok tani yang kuat adalah kelompok tani yang memiliki sistem administrasi yang baik. Administrasi yang rapi akan memudahkan dalam pengelolaan kegiatan dan juga dalam mengakses bantuan dari pemerintah,” tegasnya.
Para peserta yang hadir pun sangat antusias mengikuti Bimtek ini.
Beberapa di antara mereka menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan kelompok tani saat ini.