WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin menyatakan kesiapan lembaga DPD untuk menindaklanjuti aspirasi terkait peningkatan kesejahteraan hakim setelah menerima audiensi dari Solidaritas Hakim Indonesia (SHI).
Ia juga menyoroti kabar mengenai hakim yang terpaksa menggunakan pinjaman online (pinjol) untuk keperluan mudik.
Hal ini merupakan persoalan serius yang harus segera diatasi.
Baca juga:Sultan B Najamudin Jadi Ketua DPD RI, Ini Paket Sultan Pimpinan Terpilih
“Negara harus memperhatikan kondisi ini. Jika kesejahteraan hakim ditingkatkan, seperti melalui tunjangan atau gaji yang layak, maka praktik meminjam melalui pinjol untuk kebutuhan hidup bisa dihindari,” kata Sultan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (8/10/2024).
Ia juga menambahkan kondisi kesejahteraan hakim saat ini sangat memprihatinkan dan perlu perhatian lebih dari pemerintah.
Menurutnya, langkah cepat yang dapat dilakukan oleh DPD adalah berkirim surat atau mengadakan audiensi dengan pihak pemerintah.
“Kami sebagai lembaga parlemen yang berfungsi memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui legislasi dan pengawasan akan menyampaikan aspirasi ini kepada pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan,” ujar Sultan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah hakim melakukan mogok kerja mulai 7-11 Oktober 2024. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes karena gaji dan tunjangan hakim selama 12 tahun tidak naik.
Sebelum beraudiensi dengan DPD, SHI juga telah menyampaikan aspirasi mereka kepada pimpinan DPR pada Selasa (8/10/2024).
Beberapa tuntutan SHI dalam audiensi tersebut antara lain percepatan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim di bawah Mahkamah Agung (MA), serta peningkatan gaji pokok dan tunjangan jabatan hingga 142%.
Saat DPR menerima audiensi dengan SHI, presiden terpilih Prabowo Subianto dalam sambungan telepon dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menegaskan komitmennya memperbaiki kualitas hidup para hakim pada masa pemerintahannya.
Baca juga:Prabowo Siap Tatap Muka dengan Para Hakim yang Tuntut Kesejahteraan
“Ini bukan janji karena kampanye sudah selesai. Jadi saya enggak perlu janji-janji, tetapi ini adalah keyakinan saya”.
“Jadi saya minta para hakim sabar sebentar, iya kan, begitu saya memang menerima estafet, saya menerima mandat, dan saya menjalankan, saya benar-benar akan memperhatikan para hakim,” ungkapnya.(pwk/brt)
Editor: purwoko