WARTABANJAR.COM, BEIRUT – Setidaknya empat rumah sakit di Lebanon pada hari Jumat (4/10/2024) menghentikan operasionalnya di tengah pengeboman Israel yang terus berlangsung.
Sementara tim penyelamat yang merupakan bagian dari Hizbullah mengatakan, sebanyak 11 personelnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan.
Baca juga:Belanda Lakukan Evakuasi Pertama, 185 Orang Terselamatkan dari Lebanon
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Sabtu (5/10/2024), mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan tim penyelamat dan bantuan untuk mencapai lokasi pengeboman dan mengizinkan mereka untuk memindahkan para korban. Diketahui, puluhan anggota penyelamat telah tewas dalam beberapa hari terakhir.
Rumah Sakit Sainte Therese di pinggiran selatan Beirut melaporkan terjadi kerusakan besar akibat penargetan pesawat tempur Israel di sekitar fasilitas medis tersebut pada hari Kamis (3/10/2024). Kantor berita Lebanon NNA menyatakan, layanan rumah sakit tersebut kini berhenti.
Rumah sakit Mais al-Jabal di Lebanon Selatan yang berbatasan dengan Israel juga mengumumkan penghentian kerja semua departemen. Pihak rumah sakit menyebutkan beberapa faktor termasuk penargetan musuh (Israel) terhadap rumah sakit, masalah pada jalur pasokan, serta akses staf.
Direktur rumah sakit pemerintah Marjayoun di Lebanon selatan, Mouenes Kalakesh mengatakan kepada AFP bahwa serangan udara Israel menargetkan ambulans di pintu masuk utama rumah sakit. Serangan itu menewaskan paramedis yang sedang membawa korban luka ke fasilitas tersebut.
Ia mengatakan kekurangan staf dan pengeboman telah memaksa penutupan rumah sakit yang terletak kurang dari 10 km dari perbatasan.
Layanan darurat Komite Kesehatan Islam, yang berafiliasi dengan Hizbullah, mengatakan tujuh personel darurat mereka tewas dalam agresi langsung pasukan zionis di rumah sakit Marjayoun. Sementara empat petugas lainnya tewas dalam dua serangan di tempat lain di Lebanon selatan.
Baca juga:Puluhan WNI di Lebanon Dievakuasi, Kemlu Himbau Yang Lain Untuk Turut Dipulangkan
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee menjelaskan alasan serangan pihaknya ke ambulans Lebanon.
Menurutnya dalam beberapa hari terakhir, pihaknya telah mengamati meningkatnya penggunaan kendaraan penyelamat oleh anggota Hizbullah untuk mengangkut pasukan dan peralatan untuk pertempuran.
“Hizbullah menggunakan ambulans dari Komite Kesehatan Islam untuk tujuan teroris”, katanya.
“Kendaraan apa pun yang terbukti digunakan oleh anggota bersenjata akan dikenakan tindakan yang sesuai,” tegasnya.
NNA juga melaporkan bahwa area Rumah Sakit Salah Ghandour di Bint Jbeil menjadi sasaran penembakan artileri Israel.
Mohammed Sleiman, direktur fasilitas yang dikelola Komite Kesehatan Islam mengatakan kepada AFP bahwa tujuh personel medis terluka ketika rumah sakit tersebut diserang secara langsung, dan menambahkan bahwa fasilitas tersebut dievakuasi.(pwk)
Editor: purwoko