Sehari setelah Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel, Israel mengatakan pada 2 Oktober bahwa delapan tentara tewas dalam pertempuran darat di Lebanon selatan ketika pasukannya menyerbu negara tetangganya di utara.
Iran mengatakan pada tanggal 2 Oktober serangan rudalnya – serangan terbesarnya terhadap Israel – telah berakhir, kecuali ada provokasi lebih lanjut, namun Israel dan Amerika Serikat berjanji akan membalas dengan keras.
Baca juga:Serangan Udara Israel Sasar Sejumlah Desa, 55 Warga Lebanon Tewas dalam 24 Jam
Emir Qatar Sheikh Tamim Hamad Al-Thani menyerukan upaya gencatan senjata yang serius untuk menghentikan “agresi” Israel di Lebanon, dan mengatakan tidak ada perdamaian yang mungkin terjadi di Timur Tengah tanpa pembentukan negara Palestina.
Apa yang terjadi di Timur Tengah adalah “genosida kolektif”, katanya pada KTT Dialog Kerja Sama Asia di Doha, seraya menambahkan bahwa negaranya selalu memperingatkan “impunitas” Israel.
Berbicara pada pertemuan yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan agar tidak diam dalam menghadapi penghasutan perang Israel.
“Segala jenis serangan militer, aksi teroris, atau pelanggaran garis merah kami akan ditanggapi dengan tegas oleh angkatan bersenjata kami.” katanya.(pwk)
Editor: purwoko