”Bandara kita akan aman tidak ada lagi landing dan takeoff di bandara terganggu akibat asap dan Alhamdulilah sudah kita laksanakan di 2023,” ujarnya.
Pada 2024 ini, ia memperkiran terjadi kemarau basah dan kemarau puncak juga pendek. Namun tim personil satgas tetap berjaga-jaga di daerah golf dan hutan lindung liang anggang bersama-sama BPBD provinsi dan BPBD Kabupaten Banjar dan BPBD kota Banjarbaru.
”Kami menurunkan personil sekitar 42 orang kemudian dua mobil pick up, dua pompa dan satu pompa apung dan pompa dompeng dengan diameter 6 inc dengan peralatan personil. Kami juga membantu anggaran untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur,” imbuhnya.
Pihaknya mempunyai kewajiban membangun bendung atau pintu pengatur tujuannya adalah untuk menjaga kualitas permukaan air tanah dan tahun ini ada tiga pembangunan infrastruktur pendukung penanganan karhutla.
”Satu dalam bentuk kajian bagaimana pola operasi dan pola pembasahan yang ada di ring 1 bandara baik itu utara bandara, Selatan bandara, barat bandara. Jadi kami ada satu kajian tentang karhutla sebesar Rp600 juta sudah kontrak dan mendekati tahapan akhir, kemudian peningkatan di bendung sawitan itu kami tingkatkan untuk timbunan tanggulnya serta membangun infrastruktur sebesar Rp1 miliar yang ada di ujung jalan makmur yaitu untuk membantu hutan lindung,” ungkapnya.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur dalam penanganan karhutla di Kalsel, harapnya saat kemarau itu tidak terjadi drainase berlebihan di hutan lindung dan
”Nantinya akan kita bangun pintu-pintu pengatur untuk melindungi hutan lindung dan proses saat ini masih dalam tahap lelang untuk dua konsep tadi kemudian untuk tahun berikutnya akan kami coba bantu kembali untuk membangun bendung berikutnya,” pungkanya. (MC Kalsel)