WARTABANJAR.COM, NEW YORK – Eskalasi di Gaza tak kunjung mereda. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut krisis Gaza sebagai mimpi buruk yang tak kunjung usai, yang disampaikannya dalam pidato di sesi Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa.
Guterres mengutuk aksi kekerasan pada 7 Oktober yang digencarkan Hamas, tetapi secara tegas menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak layak merasakan penderitaan akibat Israel.
“Dan tidak ada hal yang bisa membenarkan hukuman kolektif bagi bangsa Palestina,” ujar dia.
Baca juga:Pejabat Militer Israel Sebut Israel Telah Kalah Perang, Hamas Menang
Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari peserta forum yang hadir di aula Majelis Umum.
“Kecepatan dan cakupan dari pembunuhan serta perusakan di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat Sekretaris Jenderal. Lebih dari 200 orang staf kami terbunuh, banyak di antaranya bersama keluarga mereka,” papar Guterres.
Guterres memperingatkan, kondisi di Lebanon saat ini berada “di pinggir jurang”, dan masyarakat dunia seharusnya khawatir akan hal itu.
Ketegangan terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak Senin (23/9) yang berlanjut hingga Selasa (24/9).
Serangan itu merenggut lebih dari 500 nyawa termasuk perempuan dan anak-anak, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dikutip berbagai media internasional.
“Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan masyarakat dunia tidak boleh menjadikan Lebanon seperti Gaza,” kata Guterres.