Ledakan tersebut menewaskan 37 orang, termasuk dua anak, dan melukai ribuan orang lainnya, banyak yang mengalami luka parah.
Hizbullah, dilansir dari Middle East Eye, Sabtu (21/9/2024) mengatakan bahwa mereka tidak ingin berperang dalam skala besar dengan Israel dan akan menghentikan serangan roket dan artileri mereka, yang mereka katakan dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap orang-orang yang dibombardir di Gaza, Palestina, setelah gencatan senjata disepakati antara Hamas dan Israel.
Pertempuran tersebut telah mengakibatkan ratusan warga Lebanon tewas, termasuk warga sipil dan pejuang Hizbullah, serta puluhan warga Israel.
Rusia, Yordania dan Mesir mengatakan bahwa serangan Israel minggu ini merupakan upaya untuk menyeret Timur Tengah ke dalam perang regional yang lebih luas. (yayu)
Editor: Yayu