Baca juga:Api Berkobar di Teluk Dalam Banjarmasin Tengah Malam
“Ada dua tabung gas yang bocor, keduanya sudah tidak dipakai. Makanya kami pendam dalam tanah,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Kedua tabung itu mengalami kerusakan yang sama, yaitu terjadi korosi pada bagian sambungan regulator tabung gas.
“Mungkin karena sudah lama berada dalam tanah, makanya ada yang rusak. Itulah yang membuat gas klorin yang tersisa dalam tabung keluar,” ujarnya.
Kemudian, tabung gas bekas yang sudah tidak terpakai tersebut diakuinya memang sengaja dikubur dalam tanah, untuk menetralisir sisa kandungan klorin pada tabung.
Namun, pada kejaidan kemarin rupanya sisa gas klorin dalam kedua tabung tersebut jumlahnya cukup banyak. Sehingga ketika ada sedikit saja kerusakan, semua gas itu langsung keluar.
Mahyuni memastikan bahwa saat ini masalah kebocoran gas klorin sudah dapat diatasi sepenuhnya, yakni dengan menetralisir dengan menceburkan reservoir tidak terpakai.
Baca juga:Bawa Ratusan Pil Terlarang, Warga Cempaka Ditangkap Jajaran Polres Banjarbaru
“Mudah-mudahan ke depannya tidak terjadi lagi kebocoran. Kejadian ini jadi pengingat agar kami meningkatkan SOP perawatan, khususnya pada tabung gas,” tutupnya. (nurul octaviani)