WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajukan usulan tambahan anggaran pada 2025 guna mengoptimalkan implementasi program-program prioritas. Padahal selama ini kementerian yang dipimpinnya kerap bermasalah hingga menerima hujatan masyarakat.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun menyebabkan belum optimalnya pembiayaan program wajib dan prioritas. Seperti Program Indonesia Pintar, KIP Kuliah, tunjangan guru dan dosen, program literasi bahasa dan kesastraan.
“Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025 itu lebih rendah Rp14,51 triliun dibandingkan Pagu Anggaran TA 2024. Nah ini menyebabkan ketidakoptimalan dalam program-program wajib dan prioritas kami, termasuk bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) dan lain-lain,” kata Nadiem dikutip Wartabanjar.com dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (29/08/2024).
Baca juga: Jadi Tempat Tes Kesehatan Paslon Pilkada, RS Bhayangkara Siapkan Belasan Dokter Spesialis
Program lain yang juga berdampak, adalah program peningkatan kualitas guru, agenda seni budaya, pendampingan kualitas pendidikan, revitalisasi PTN, dan Program SMK Pusat Keunggulan.
Karena itu, pihaknya mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp26,4 triliun yang akan dialokasikan untuk 6 klaster program prioritas. Pertama, tambahan anggaran sebesar Rp3,8 triliun diusulkan untuk program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun.