Aksi Mahasiswa di Semarang dan Makassar Berakhir Ricuh

     

    WARTABANJAR.COM, SEMARANG – Aksi demo yang berlangsung pada Senin siang hingga malam berakhir ricuh. Demo di Semarang dan Makasar, para mahasiswa terlibat kericuhan hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit.

    Dalam aksi ini, para mahasiswa maupun pelajar ini menolak politik dinasti, mengecam menurunnya kadar demokrasi di Indonesia saat ini, hingga bertekad mengawal putusan MK untuk diterapkan dalam Pilkada 2024.

    Baca juga:Polda Metro Tegaskan Tak Halangi Bantuan Hukum Advokat untuk ke Pendemo

    Kuasa hukum Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah, Tuti Wijaya, mencatat puluhan mahasiswa dirawat di sejumlah rumah sakit akibat demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Semarang, Senin (26/8) petang.

    “Ada 33 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Sebagian besar mengalami sesak nafas, ada juga yang mengalami luka di kepala,” kata kuasa hukum para mahasiswa tersebut

    Usai aksi yang berakhir ricuh tersebut, lanjut dia, terdapat pula 6 orang mahasiswa dan 21 pelajar yang diamankan oleh polisi.

    Menurut dia, para pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.

    “Ini masih data sementara, kami masih belum bisa mendampingi,” katanya.

    Padahal, lanjut dia, terhadap anak di bawah umur, maka proses pemeriksaannya harus didampingi oleh kuasa hukum atau walinya.

    Oleh karena itu, ia meminta kepolisian untuk membuka akses seluas-luasnya dalam pemberian pendampingan hukum.

    Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyayangkan keterlibatan oknum siswa SMK dalam demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Kota Semarang yang berakhir ricuh itu.

    Baca Juga :   Implikasi Penambahan Kursi Menteri, Puan Pastikan Komisi di DPR Bertambah

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI