WARTABANJAR.COM, TOKYO – Menyusul adanya peringatan gempa besar, membuat warga Jepang panik hingga berlomba-lomba memborong kebutuhan pokok (sembako)
Atas aksi masyarakat ini, Pemerintah Jepang mengimbau untuk tidak panik menimbun sembako dan membeli peralatan tanggap bencana secara berlebihan.
Pernyataan itu dikeluarkan, setelah adanya peringatan akan risiko gempa bumi dahsyat yang membuat banyak masyarakat khawatir.
Kementerian Pertanian dan Perikanan Jepang pada 10 Agustus meminta masyarakat untuk menahan diri dari penimbunan barang secara berlebihan setelah situs e-commerce dan pengecer mengatakan kebutuhan belanja masyarakat telah meroket.
Baca juga: Airlangga Hartarto Mendadak Mundur sebagai Ketum Golkar
Di depan sebuah supermarket di Tokyo pada Minggu 11 Agustus 2024, terdapat pemberitahuan permintaan maaf kepada pelanggan atas kekurangan beberapa produk.
“Kami mungkin membatasi jumlah barang yang dijual per pelanggan,” kata supermarket tersebut.
Mereka mulai memberlakukan pembatasan pada produk air minum kemasan, dengan setiap pelanggan hanya boleh membeli satu kardus berisi 6 botol.
Di situs perusahaan e-commerce Rakuten, toilet portabel, makanan kemasan siap saji, dan air minum kemasan menjadi barang yang paling banyak dibeli.
Sejumlah pengecer lain juga mengalami situasi serupa, ketika permintaan barang kebutuhan pokok meningkat tajam.
Baca juga: INGAT! Malam Ini Hingga Selasa Dini Hari Leding Mati di Banjarmasin Timur, Cek 7 Lokasi Terdampak
Situasi ini terjadi setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan mengenai risiko gempa lebih besar dari biasanya di sekitar Palung Nankai, sebuah palung bawah tanah yang membentang di sepanjang pantai Pasifik.