Richard menyebut, sejak hari Senin sore pasca insiden, aparat keamanan berusaha mengirimkan helikopter dan personel untuk melakukan evakuasi jenazah. Namun uoaya itu terkendala cuaca hujan dan awan gelap yang menutup wilayah Distrik Alama.
“Akhirnya, pada Selasa (06/08/2024) pagi, Tim Evakuasi berhasil menembus kendala cuaca maupun potensi ancaman tembakan OPM ke lokasi jenazah Pilot berada,” ujarnya.
“Pukul 12.48 WIT, helikopter TNI yang membawa jenazah pilot berhasil mendarat dengan aman di Lanud Yohanis Kapiyau Mimika dan jenazah dievakuasi oleh Ambulance TNI AD ke RSUD Kabupaten Mimika guna penanganan lebih lanjut,”pungkas Kasum TNI ini.
Evakuasi jenazah pilot helikopter dari Papua
Pasca tiba di Lanud Mimika, Satgas Teritorial TNI melakukan trauma healing terhadap para warga sipil yang berada di lokasi saat peristiwa penembakan OPM terhadap Pilot Glen.
“Kegiatan trauma healing dilakukan dalam rangka mengalihkan pikiran buruk para warga terhadap insiden kebiadaban OPM, agar warga tidak berlarut-larut dalam trauma, sehingga bisa melupakan trauma tersebut,”imbuh Richard.
Menurut Richard, tindakan yang dilakukan OPM ini sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Apalagi mereka kerap meneror masyarakat setempat hingga banyak yang memilih mengungsi.
“Aksi biadab OPM mengakibatkan Pilot PT Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning, meninggal dunia merupakan tindakan tidak berperikemanusiaan dan jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Selama ini OPM sering melakukan propaganda dan intimidasi yang menakut-nakuti masyarakat bahwa Operasi Militer akan dilakukan, sehingga menyebabkan para warga mengungsi dari kampung halamannya,”ujar Richard.